Minggu, 20 Mei 2012

          DESA SENI KLEGEN SENDANG SARI- SENTRA KERAJINAN SABUT KELAPA

Klegen sendang sari merupakan desa penghasil kerajinan yang terbuat dari sabut kelapa dengan produk yang dihasilkan adalah sapu, keset. dimana sebagian besar penduduknya mampu membuat kerajinan dari sabut kelapa. Tidak sama dengan kerajinan lainya produk utama kerajinan dari desa klegen sendang sari adalah sapu dan keset yang terbuat dari sabut kelapa.

Kerajian sabut kelapa itu sendiri sebenarnya adalah sabut kelapa yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi sabut kelapa dan keset. Dalam kurun lima tahun terakhir ini, barulah pengrajin sabut kelapa mulai dipesan dari berbagai daerah dan juga dari luar kota. Sekitar 30% pengrajin sabut kelapa dari desa klegen sendang sari yang masih bertahan. Para pengrajin sabut kelapa ini sempat telah memebentuk panguyuban pengrajin sabut kelapa. Panguyuban ini didirikan bertujuan untuk pemersatu sekaligus tempat untuk berbagi informasi para pengrajin sabut kelapa tersebut. Tetapi sejalan nya waktu banyak pengrajin sabut kelapa yang gulung tikar ini dikarenakan banyak hal salah satunya kalahnya dalam pemasaran kerjinan yang dihasilkan dan krisis moneter.
           
Sedangkan para pengrajin sabut kelapa kebayakan oleh ibu-ibu dan untuk proses pembuatan setengah jadi oleh bapak-bapak. dengan kerajinan sabut kelapa para pengrajin ini dapat menghasilkan beberapa produksi seperti kerajinan sapu, keset dan sisa hasil produksi dibuat menjadi tali. Para pengrajin sabut kelapa ini adalah regenerasi warisan dari nenek moyang mereka yang sudah ada sebelumnya. Para pengrajin sabut kelapa ini mulai berdiri sejak tahun 1980 dan hingga kini masih aktif memproduksi kerajinan. 80% produk yang dihasilkan oleh pengrajin sabut  kelapa merupakan sapu dan keset.
           

 Gambar 1. Salah satu proses pembuatan sapu yang berasal dari sabut kelapa.

Dalam memproduksi kerajinan sabut kelapa, mengedepankan kualitas sabut yang akan dibuat dan bambu/kayu pilihan. Proses pembuatan kerajinan sabut kelapa pada umumnya sangat sederhana. Sabut kelapa yang direndam selama tiga bulan kemudian diputihkan dan dirajut dengan menggunakan tali ke bambu/kayu. Sabut kelapa yang dibuat sapu dan keset didatangkan dari boyolali sedangkan bambu/kayu didatangkan dari wonosobo. 

 Gambar 2. Penjual sapu yang siap menjual produk kerajinan ini langsung kepada konsumen.

Kosumen pengrajin kelapa masih terbatas karena kurang perhatiannya pemerintah kepada para pengrajin sabut kelapa. Namun dalam pemasaran didaerah istimewa yogyakarta kerajinan sabut kelapa ”berdikari” dari desa klegen sendang sari, sudah cukup dikenal warga lokal dan ada juga kosumen yang berasal dari luar kota seperti kalimantan. Sedangkan harga yang di patok para pengrajin sabut kelapa ini bisa dibilang cukup murah satu batang sapu dihargai Rp. 5 ribu dan satu keset diharagi Rp. 7 ribu hal ini bertujuan untuk mempermudah pemasaran diluar kota.