Klegen sendang
sari merupakan desa penghasil kerajinan yang terbuat dari sabut kelapa dengan
produk yang dihasilkan adalah sapu, keset. dimana sebagian besar penduduknya
mampu membuat kerajinan dari sabut kelapa. Tidak sama dengan kerajinan lainya
produk utama kerajinan dari desa klegen sendang sari adalah sapu dan keset yang
terbuat dari sabut kelapa.
Kerajian sabut
kelapa itu sendiri sebenarnya adalah sabut kelapa yang diproses sedemikian rupa
sehingga menjadi sabut kelapa dan keset. Dalam kurun lima tahun terakhir ini,
barulah pengrajin sabut kelapa mulai dipesan dari berbagai daerah dan juga dari
luar kota. Sekitar 30% pengrajin sabut kelapa dari desa klegen sendang sari
yang masih bertahan. Para pengrajin sabut kelapa ini sempat telah memebentuk
panguyuban pengrajin sabut kelapa. Panguyuban ini didirikan bertujuan untuk
pemersatu sekaligus tempat untuk berbagi informasi para pengrajin sabut kelapa
tersebut. Tetapi sejalan nya waktu banyak pengrajin sabut kelapa yang gulung
tikar ini dikarenakan banyak hal salah satunya kalahnya dalam pemasaran
kerjinan yang dihasilkan dan krisis moneter.
Sedangkan para
pengrajin sabut kelapa kebayakan oleh ibu-ibu dan untuk proses pembuatan
setengah jadi oleh bapak-bapak. dengan kerajinan sabut kelapa para pengrajin
ini dapat menghasilkan beberapa produksi seperti kerajinan sapu, keset dan sisa
hasil produksi dibuat menjadi tali. Para pengrajin sabut kelapa ini adalah
regenerasi warisan dari nenek moyang mereka yang sudah ada sebelumnya. Para
pengrajin sabut kelapa ini mulai berdiri sejak tahun 1980 dan hingga kini masih
aktif memproduksi kerajinan. 80% produk yang dihasilkan oleh pengrajin
sabut kelapa merupakan sapu dan keset.
Gambar 1. Salah satu proses pembuatan sapu yang berasal dari sabut kelapa.
Dalam memproduksi kerajinan sabut kelapa, mengedepankan kualitas sabut yang akan dibuat dan bambu/kayu pilihan. Proses pembuatan kerajinan sabut kelapa pada umumnya sangat sederhana. Sabut kelapa yang direndam selama tiga bulan kemudian diputihkan dan dirajut dengan menggunakan tali ke bambu/kayu. Sabut kelapa yang dibuat sapu dan keset didatangkan dari boyolali sedangkan bambu/kayu didatangkan dari wonosobo.
Gambar 2. Penjual sapu yang siap menjual produk kerajinan ini langsung kepada konsumen.
Kosumen pengrajin
kelapa masih terbatas karena kurang perhatiannya pemerintah kepada para
pengrajin sabut kelapa. Namun dalam pemasaran didaerah istimewa yogyakarta kerajinan
sabut kelapa ”berdikari” dari desa klegen sendang sari, sudah cukup dikenal
warga lokal dan ada juga kosumen yang berasal dari luar kota seperti
kalimantan. Sedangkan harga yang di patok para pengrajin sabut kelapa ini bisa
dibilang cukup murah satu batang sapu dihargai Rp. 5 ribu dan satu keset
diharagi Rp. 7 ribu hal ini bertujuan untuk mempermudah pemasaran diluar kota.